Mencintaimu mungkin mirip
menghirup udara, aku akan mati bila tak kembali menghembuskannya. itupun
kurasakan sekarang, mereka semakin enggan mengunjungi dadaku lama-lama,
walaupun aku sudah bersusah payah mengundang mereka sekuat tenaga. Aku lelah,
aku benci terengah.
Kenanganmu lebih betah tinggal
daripada udara, mereka suka berputar di kepala, mengunjungi jantungku dan
sebagainya. Barangkali mereka akan tinggal beberapa tahun atau mungkin
selamanya. Beramai-ramai menyusuri tubuhku bersama aliran darah. Kusengaja saja
segala hal tentangmu itu semakin memenuhi ku.
Ada selang yang merasa lebih
berhak mengisi darahku dengan hal yang begitu berbeda, hal yang menurutnya akan
lebih sanggup menghidupiku --sok tahu.
Darahku semakin sesak saja,
kemudian kenangan tentangmu mulai berlarian ke udara, kutangkap dengan puisi
yang kueja terbata-bata.
Waktu sekarang suka
mempermainkanku, memindahkan aku seenaknya, kemudian tiba-tiba aku terbangun
dalam dimensinya yang lain. Sedangkan aku semakin sering kehilangan diriku,
semakin sering kehilangan waktu. Semakin kehilangan kenangan tentangmu yang
berusaha melarikan diri dari kepalaku.
Jadi aku harus bagaimana??
0 komentar:
Posting Komentar