in the name of Allah the most gracious the most mercyful

Kamis, 17 April 2014

Air Mata


kureguk getir hingga ke ampas
mengais tanpa ada rasa sabar
terpuruk dengan lebam yang mengeras
hingga jatuh, terserak tanpa dasar

kemana air mata tadi pergi
kulihat ia tadi di sini
mengoyak kelopakku yang sayu,
menggelantung di bulu mataku yang sendu


padahal, ruangku sedang kosong
dindingku pun bisu
nyatanya hatiku sedang gersang
tanpa sedikitpun rayu

haruskah kuledakkan saja samudera ini
agar geloranya menggelegar riuh…
ataukah ku patahkan saja tiang langit ini
agar meluluhlantakkan segalanya hingga menjadi abu,

tapi, apa dayaku…
semua takkan kembali seperti yang kumau
air mata tak pernah menghilangkan duka
ia hanya penawar hati yang lara

0 komentar:

Posting Komentar

 
ever after Blogger Template by Ipietoon Blogger Template