Hidup itu adalah
sebuah kata yang imprecise. Yya, ia tak pernah mampu diartikan secara pasti apalagi
jika berhubungan dengan subjek-sebjek yang berkaitan dengannya. Ia sering
diartikan problem atau proses. Dan sering pula diartikan sebagai sebuah
jembatan penyembrangan dimana tujuannya itu adalah ridha yang bersifat
transendentral. saya tidak banyak tahu tentangnya, tapi yang saya tahu itu ia
adalah aktifitas disaat kita bernafas.
Jauh dari pemaknaan tadi ternyata hidup itu selalu menuntut sebuah perubahan pada subjeknyaa. Yang dimana ia dapat menjadi otoritas setiap makhluk yang ada. Namaun terkadang ia sendiri yang merampas kehidupan makhluk pemegang otoritasnya. Yah, satu lagi maknamu. Hidup is freedom..
ada lagi, hidup is adventure kata sebagian besar orang. yang dimana dalam pengeriannya kita dituntut untuk memiliki strategi dalam menghadapai hal-hal yang tak terduga yang harus kita lewati dalam hidup. "Cintailah prosesnya bukan hasilnya" karena menurut saya hidup adalah sebuah perjalanan proses yang harus kita cintai dan bukan hasilnya karena dengan mencintai proses dalam kehidupan pasti kita akan melakukan hal-hal yang baik sehingga hasilnya sudah pasti akan memuaskan.
tapi Hidup, sebenarnya ia tak berbentuk namun, jika di gambarkan menjadi sebuah bentuk ia bak labirin yang jika kita terjebak didalamnya harus mencari setiap solusi yang pasti untuk menemukan jalan keluarnya. Tak jarang hidup itu lurus, dan juga membosankan. Sehingga mendorong saya untuk selalu berpikir kreatif dalam menyikapinya. Kadang ia merangkul saya, berjalan disamping saya, menemani saya layaknya sahabat-sabahat kecil saya, tapi sering juga ia mendorong saya hingga jatuh dan membuat saya tak percaya diri untuk terbangun kembali. Sering saya berdarah karena kelakuan nya itu, dan itu akan menjadi alasan untuk selalu belajar dari setiap luka yang menghantam tanpa belas kasihan. Hidup, sebenarnya siapa tuanmu?
Hidup... silahkan kau pun berhak memaknai saya dengan analisa realitasmu.. Ketika puing-puing masalah membentuk sebuah benteng tebal dan menjulang tinggi yang kau namai tantangan. Saya bisa berkata, bahwa saya tuanmu.. kau tak berhak sedikit pun mengujiku. Tapi tiba-tiba saja, kau teriakan tepat ditelinga kananku bahwa kau adalah metode Tuhan, metode untuk menjadikan saya sebagai hamba yang Ia sayangi, tertegun dan sedikit munafik.. tapi sebenarnya saya membencimu dan segala elemen yang ada pada dirimu. Jika ini bukan sebuah amanah Tuhanku, sama sekali saya tak mau mengenalmu, hidup..
Jauh dari pemaknaan tadi ternyata hidup itu selalu menuntut sebuah perubahan pada subjeknyaa. Yang dimana ia dapat menjadi otoritas setiap makhluk yang ada. Namaun terkadang ia sendiri yang merampas kehidupan makhluk pemegang otoritasnya. Yah, satu lagi maknamu. Hidup is freedom..
ada lagi, hidup is adventure kata sebagian besar orang. yang dimana dalam pengeriannya kita dituntut untuk memiliki strategi dalam menghadapai hal-hal yang tak terduga yang harus kita lewati dalam hidup. "Cintailah prosesnya bukan hasilnya" karena menurut saya hidup adalah sebuah perjalanan proses yang harus kita cintai dan bukan hasilnya karena dengan mencintai proses dalam kehidupan pasti kita akan melakukan hal-hal yang baik sehingga hasilnya sudah pasti akan memuaskan.
tapi Hidup, sebenarnya ia tak berbentuk namun, jika di gambarkan menjadi sebuah bentuk ia bak labirin yang jika kita terjebak didalamnya harus mencari setiap solusi yang pasti untuk menemukan jalan keluarnya. Tak jarang hidup itu lurus, dan juga membosankan. Sehingga mendorong saya untuk selalu berpikir kreatif dalam menyikapinya. Kadang ia merangkul saya, berjalan disamping saya, menemani saya layaknya sahabat-sabahat kecil saya, tapi sering juga ia mendorong saya hingga jatuh dan membuat saya tak percaya diri untuk terbangun kembali. Sering saya berdarah karena kelakuan nya itu, dan itu akan menjadi alasan untuk selalu belajar dari setiap luka yang menghantam tanpa belas kasihan. Hidup, sebenarnya siapa tuanmu?
Hidup... silahkan kau pun berhak memaknai saya dengan analisa realitasmu.. Ketika puing-puing masalah membentuk sebuah benteng tebal dan menjulang tinggi yang kau namai tantangan. Saya bisa berkata, bahwa saya tuanmu.. kau tak berhak sedikit pun mengujiku. Tapi tiba-tiba saja, kau teriakan tepat ditelinga kananku bahwa kau adalah metode Tuhan, metode untuk menjadikan saya sebagai hamba yang Ia sayangi, tertegun dan sedikit munafik.. tapi sebenarnya saya membencimu dan segala elemen yang ada pada dirimu. Jika ini bukan sebuah amanah Tuhanku, sama sekali saya tak mau mengenalmu, hidup..
Bila saya memaknai hidup semuanya adalah tangan hasil kreaasi Tuhan. kita hanya berjalan entah kemana kaki melengkah, karena kesemuanya itu adalah titah-Nya tanpa kita sadari. semuanya itu adalah sekenario kitapun menjalaninya, demi menuju kepada kehidupan yang absolut.
BalasHapustentunya semua yang bernafanas menghendaaki kebebasan, kesenangan, hidup tanpa beban dan cobaan. ketahuilah, jika kita telah mengenal diri sungguh kita telah mengenali eksistensi Tuhan yang Maha Rahman, dan Rahim.
terkadang kita jatuh tapi datnglah senyuman Rahman menghibur kita. prustasi, sakitnya perasaan akan luka oleh sesama sesengguhnya di dalamnya ada jiwa Ar-Rahim menyelimuti kita. "sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar" dan diayat lain " wa fiy anfisikum Afala tubshirun", pada sebuah ungkapan yang dikenal pada banyak kalangan sufstik " barang siapa yang mengenali dirinya maka ia sudah mengenali Tuhanya".
superr sekali hehe..
Hapus