Aku menjawab “belum..”
“apakah karena bentukku masih
sabit?” tanya mu lagi
“entahlah...” jawab ku bingung
Dengan diiringi perginya chaya
itu, lalu cahaya itu datang lagi sambil berkata seperti dulu “apakah aku sudah
memberimu terang?”
Akupun menjawab “belum..”
“kenapaa?!” suara cahaya itu
terdengar begitu keras seperti membentak, lanjutnya lagi.. “Bukankah aku sudah
purnama, seisi dunia ini bisa begitu nyata.. mengapa kau masih kurang terang
juga?”
“entahlah.. mungkin aku sudah
buta disaat kau gerhana.. karena ketika kau sabit aku sakit, ketika kau purnama
aku merana, dan ketika kau gerhana aku sirna”
0 komentar:
Posting Komentar