in the name of Allah the most gracious the most mercyful

Sabtu, 11 Agustus 2012

BENDIII n_n

Pagi itu saya berangkat agak awal, jam tujuh pagi sudah berada di lengangnya jalanan campalagian, polman, sul-bar. Walaupun masih terasa dinginnya, akibat hujan semalam kami tetap harus menuju ketempat tujuan kita (pasar) yeyy (y)!!! Apalagi beberapa minggu ini cuaca semakin tidak jelas, kadangkala hujan turun tanpa tanda, matahari sering terlihat malu-malu, tapi tak jarang pula matahari muncul dengan pedenya. Dan hari ini, apapun cuacanya minumnyaa.. ehh salah, apapun cuacanya yya gak masalah dehh.

Sebenarnya tujuan utama saya keluar pagi-pagi itu bukan 100% untuk pasar tapi naik bendi nama lain dari delman, dokar atau banyak nama lain lagi untuk mendeskripsikan sebuah alat transportasi yang ditarik oleh kuda ini. Sebelumnya, saya tidak tahu klo ternyata di daerah ini masih memiliki bendi, dan begitu tau ada bendi.. kayak ngebelah atmotsfer berlapis-lapis naik paus akrobatis menuju rasi bintang paaaliing maniss (hehe.. ngiklan dulu) secara yya saya baru pertama kali naik bendi, maklum transportasi kayak gitu sudah tidak ditemukan di kota tempat tinggal saya (Makassar). Haha.. senang banget rasanya, (buat ngetik ini aja pake semangat 45 plus senyum-senyum sendiri)

perjalanan menuju pasar,
pas mau turun mintol sm pak kusirnya
Perjalanan menuju pasar, tentu kami memilih naik bendi yang berkapasitas maksimal 7 orang ketimbang transportasi yang lainnya, bersama teman-teman saya yang tak kalah senangnya, dan saya lebih memilih duduk samping pak kusir. Nahh.. masih ingat lagu ini

Pada Hari Minggu ku turut ayah ke kota
Naik delman istimewa kududuk di muka
Kududuk samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk
Tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda

Haha.. gue bangeet tuh, sudah duduk samping pak kusir kebetulan juga waktu itu hari Minggu.

ini kuda betina yang lagi hamil
Di setiap perjalanan menggunakan bendi saya selalu mewawancarai si pak kusir, yyaa.. pertanyaan standar “pak ini kuda jantan atau betina?”, “pak umurnya berapa?”, “pak sudah berapa lama bawa bendinya?”, “penghasilannya gimana pak?”, “kudanya puasa juga pak?!!” haha.. dan klo dihitung-hitung saya lebih sering naik bendi betina bahkan ada kuda yang sedang mengandung, waaahh.. gak kebayang klo ditengah perjalanan kudanya tiba-tiba melahirkan. Trus dari sekian bendi yang pernah saya naiki, menurut setiap pak kusir umur kudanya sekitar 4-7 tahun. Dan kebanyakan pak kusirnya sudah berkepala 3-5. 

Pernah juga waktu dari pasar naik bendi pas di jalan raya lewat jembatan bendinya nda stabil, katanya tuh kuda lagi nda mood... haha, hampir tabrakan sama truk malah. Huuaa, jantung sudah di lutut hampir copot ddeh. Bisa dibayangkan.. walaupun begitu, saya tetap bisa menikmati pemandangan yang indah di sepanjang jalan, bebas polusi, bahkan kita jadi perhatian warga sekitar... Saya ingat, saya dan teman-teman begitu bersemangat menikmati perjalanan dengan sedikit berlonjak-lonjak (haha.. seru man!!). Dan akhirnya, saya jadi merindukan naik kendaraan itu. Mungkin suatu saat bisa main-main kesana lagi, haha.. amiiin.

0 komentar:

Posting Komentar

 
ever after Blogger Template by Ipietoon Blogger Template