in the name of Allah the most gracious the most mercyful

Sabtu, 18 Oktober 2014

Fakta Malam Hari; akhir-akhir ini

Entah bagaimana caranya menciptakan tidur yang berkualitas di malam hari akhir-akhir ini. Rasanya tuh cuaca akhir-akhir ini panas-panas gimana gitu. Secara ya bagi kita-kita ini yang bermukim di tempat yang sesungguhnya bukan rumah pribadi, alias asrama kampus yang terbatasnya fasilitas, tentu jika mendapati kondisi kegerahan di malam hari yang paling pertama kita cari ialah kipas, kipas yang kami maksud disini ialah kipas yang berasal dari kekuatan tangan sendiri, tidak ada pilihan lain, disaat AC (baca: angin cendela) kami tidak dapat difungsikan dikarenakan diborongi kerumunan nyamuk yang berasal dari luar tuh sakitnya di sini, di sini (sambil nunjuk hasil perbuatan nyamuk ehh), yah selain itu tak jarang kamipun memanfaatkan lantai sebagai alas tidur kami, hal ini berguna untuk menciptakan mmm, lebih tepatnya mentrasfer suhu dingin yang ada di lantai ke tubuh kami, ada-adalah ademnya gitu.

Well, sesungguhnya semua kemungkinan untuk menghapus peluh yang tercipta dimalam hari, apapun telah kami lakukan. Satu yang pasti, yang seperti ini standby di ranjang ya.

Rabu, 27 Agustus 2014

entahlah

Ketika kenyataan jauh dari pengharapan, maka denting pilu pun mengalun bersama tetesan air mata yang jatuh... aku bahagia bisa sampai pada detik ini demi memperjuangkan kita, walau kitapun tak mampu meraba akhir dari semua...
Aku berharap, perjalanan panjang takkan pernah menjadi semu, meskipun kita tetap sulit tuk bersatu...
Mungkin dunia enggan melihat kebahagiaan kita, mungkin juga ada yang lebih baik dari ini semua, entahlah aku lelah menebaknya...
Biarkan waktu yang menghantarkan kisah ini... apapun akhirnya.

Selasa, 29 Juli 2014

kembali; kediaman lama


Sudah lama tidak menggunjungi kediaman ini, sudah lama tidak bersua dengan jejeran kata ini... 
berdebukah kau? terlihat seperti gedung tua yang dipenuhi sarang laba-laba.. sudah lama rasanya tak membawa cahaya masuk menyinari tiap sudut ruang ini, sudah lama rasanya tak menghadirkan udara untukmu lebih luas bernafas... bagaimana kabar jejaran itu? bagaimana kabar kata, terasa asingkah ia, aku harap tidak, kembalilah bersamaku bermain lebih banyak...

Kamis, 17 April 2014

Air Mata


kureguk getir hingga ke ampas
mengais tanpa ada rasa sabar
terpuruk dengan lebam yang mengeras
hingga jatuh, terserak tanpa dasar

kemana air mata tadi pergi
kulihat ia tadi di sini
mengoyak kelopakku yang sayu,
menggelantung di bulu mataku yang sendu

Jumat, 04 April 2014

(Lupa) Merencanakan Sebuah Akhir


Kita hidup dengan segudang keinginan. Beberapa dari kita sangat serius dalam memenuhinya. Berbagai target kita buat, mulai dari yang besar hingga yang kecil. Mulai dari jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Setelah target ditentukan, kita buat strategi pencapaiannya step by step dan mulailah kita melangkah untuk mewujudkannya.

Persiapan yang matang mutlak diperlukan untuk mencapai hasil yang maksimal. Begitu pula dengan target-target yang telah kita susun dalam hidup kita, butuh perencanaan matang dalam menyusunnya. Rencana yang jelas ibarat sebuah peta yang akan menuntun kita mencapai tujuan. Peta akan memberikan arah kemana kaki ini harus melangkah terlebih dahulu, perkiraan waktu dan jarak tempuh perjalanan, yang nantinya akan memudahkan kita untuk menentukan bekal apa saja yang harus kita persiapkan.

Senin, 24 Februari 2014

pantasnya pundak siapa? saya?

Setiap manusia hidup dengan peran mereka masing-masing. Peran tersebutlah yang akhirnya turut melahirkan tanggung jawab. Saya biasa menyebutnya amanah. Ada amanah yang tersemat di setiap peran yang kita miliki, entah sebagai seorang anak, seorang mahasiswa, seorang karyawan, bahkan seorang pemimpin. Semuanya berdampingan dengan sebuah amanah. Tentu dengan kadar yang sesuai dengan kualitas pribadi tiap orang. 

Amanah sejatinya tak bisa terhindarkan. Mau tidak mau, suka tidak suka, suatu saat akan sampai juga di pundak kita. Jika tidak sekarang maka besok, jika tidak besok maka lusa. Misal jika anda belum siap menikah sekarang, bukankah suatu saat nanti anda juga akan tetap menikah?

Jumat, 27 Desember 2013

BUKU Pelangi Peradaban

Setiap kata berpadu menciptakan warna, setiap warna bercampur meneduhkan mata layaknya Pelangi. Kami memang kecil dihadapan Peradaban, tapi setidaknya kami mampu menciptakan karya yang sederhana ini, silahkan miliki segera karya anak bangsa yang terhimpun dalam komunitas Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang UIN Aalauddin, Makassar.
 



Setelah Lamunan

Aku tercegat lagi dalam lamunan, banyak sketsa masa lalu yang berpurar-putar dikepalaku. Tapi aku entah memikirkan apa, akan terasa sesak bila ku kenang sesuatu itu.. andai waktu bisa menghanguskan seluruh ingatanku yang telah lalu, tak perlu ada lagi kesesalan yang mencuat dalam asaku.

Selasa, 25 Desember 2012

masihkah ?


masihkah kita akan berbicara dengan hati
memandang dibalik layar seakan tak berjarak
sembari menyisir lembah surya keabadian
dengan cahaya dan suara kita yang menyanyikan cinta

Senin, 24 Desember 2012

jika saja..

Aku hanya sepi yang tak mau kau jabarkan
Aku hanya sendiri yang tak ingin bertemu ruang
Jika kerinduan hujan masih tak bisa menetes disisiku
Maka sendiri hanya akan jadi bayang yang tak menentu
 
ever after Blogger Template by Ipietoon Blogger Template